Tingkatkan Kualitas UMKM Binaan, BAZNAS Bersama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Bangun Rumah Kemas di Maros

Tingkatkan Kualitas UMKM Binaan, BAZNAS Bersama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Bangun Rumah Kemas di Maros Dipubliaksikan tanggal : 2024-02-21 14:14:21

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/ PT PII meresmikan program pembangunan dan pengembangan Rumah Kemas sebagai upaya meningkatkan kualitas dan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan BAZNAS.

Peresmian Rumah Kemas tersebut dilaksanakan di lokasi Rumah kemas di Maros, Sulawesi Selatan pada Selasa (20/2/2024).

Program yang bertujuan untuk menjadi pusat informasi dan pelayanan kemasan bagi UMKM binaan serta membantu mereka dalam mengatasi berbagai permasalahan terkait kemasan produk ini mulai dipersiapkan sejak bulan Desember 2023 lalu dan saat ini telah selesai dibangun sehingga sudah siap untuk dijalankan.

Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo dalam sambutannya yang diwakili oleh Senior Manager Corporate Secretary & Communication PT PII, Fariza Astriny menyampaikan bahwa kolaborasi PT PII dengan BAZNAS melalui program pembangunan dan pengembangan Rumah Kemas ini merupakan komitmen Perseroan dalam mendukung kemajuan UMKM sebagai salah satu pilar program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Perseroan.

“Kami berharap program ini dapat membantu UMKM binaan BAZNAS khususnya di Maros Sulawesi Selatan ini untuk “naik kelas” melalui solusi pengemasan yang lebih baik sehingga daya saing produk semakin meningkat dan dapat meningkatkan pendapatan bagi para UMKM binaan,” kata Sutopo.

Sutopo juga menambahkan, program ini dilakukan di Maros dalam rangka mendukung UMKM di kawasan proyek Kereta Api Makassar Pare-pare yang juga berada di area tersebut, salah satu proyek yang didukung PT PII melalui penjaminan proyek dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

“Program TJSL yang kami lakukan tentunya dapat memberikan dampak positif baik secara sosial dan ekonomi di area proyek yang kami dukung. Dengan UMKM yang naik kelas di Maros ini maka kami harapkan dapat meningkatkan perekonomian di daerah Maros seiring dengan semakin meningkatnya konektivitas dari dan ke Maros melalui Kereta Api Makassar – Pare pare,” tambah Sutopo.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. H.M. Imdadun Rahmat, M.Si. mengatakan, Rumah kemas pada saat ini merupakan program rumah kemas kedua yang didirikan BAZNAS untuk membantu mustahik binaan BAZNAS RI. 

"Lokasi yang dipilih di Maros didasarkan pada potensi yang dimiliki daerah tersebut dalam pengembangan UMKM. Dengan adanya Rumah Kemas, diharapkan UMKM di Maros dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih pesat," ujarnya.

Menurut Imdadun, Rumah Kemas bukan hanya sekadar tempat pengemasan produk, namun juga menjadi unit konsultasi yang memberikan bimbingan mengenai kemasan sesuai standar SNI (Standar Nasional Indonesia) dan aspek higienisitas.

"Dengan adanya Rumah Kemas, diharapkan UMKM binaan BAZNAS dapat menghasilkan produk dengan kemasan yang lebih profesional dan menarik bagi konsumen," ucapnya.

Selain itu, kata Imdadun, salah satu keunggulan Rumah Kemas adalah standarisasi kualitas produk. Sebelum dipasarkan, produk yang dikemas di Rumah Kemas harus memenuhi standar kualitas, legalitas, dan branding kemasan. "Hal ini tidak hanya memberikan jaminan bagi konsumen akan keamanan produk, tetapi juga meningkatkan citra dan nilai jual produk UMKM binaan BAZNAS," tuturnya.

Imdadun menambahkan, manfaat dari program Rumah Kemas tidak hanya dirasakan oleh UMKM, tetapi juga oleh kelompok mustahik yang telah dibina oleh BAZNAS. Melalui program ini, kelompok mustahik dapat mengelola Rumah Kemas secara mandiri, sehingga meningkatkan kualitas produk dan efisiensi penggunaan bantuan permodalan.

"Selain itu, Rumah Kemas juga membantu efisiensi bantuan peralatan bagi UMKM. Anggaran yang awalnya dialokasikan untuk pembelian peralatan seperti sealer atau handwrapper kini dapat dialihkan untuk membangun Rumah Kemas. Dengan demikian, bantuan yang diberikan dapat lebih terarah dan berkelanjutan," tandasnya.

Tidak hanya Rumah Kemas, BAZNAS bersama PT Penjamin Infrastruktur juga turut meresmikan ZCoffee sebagai upaya optimasi dan pemasaran produk mustahik dengan membuat minuman kopi.

Hadirnya ZCoffee juga diharapkan dapat menjadi salah satu upaya BAZNAS dalam meningkatkan pendapatan petani kopi serta dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran dengan menyediakan lapangan kerja baru.

Bupati Maros H.A.S. Chaidir Syam, S.IP., M.H. berharap dengan adanya Rumah Kemas dan ZCoffee membawa dampak positif bagi pengembangan UMKM serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Maros.

"Peluncuran dua program hari ini tentu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Maros dan juga membantu Pemerintah Kabupaten Maros, terutama bagi UMKM, yang saat ini terdaftar ada sekitar 30.000 UMKM di data kita, UMKM ini kelasnya berbeda-beda ada sederhana, kecil baru, yang perlu didukung disupport dan dimandirikan," ujar Chaidir Syam.

Ia mengaku sangat senang dengan peluncuran Rumah Kemas dan ZCoffee. Menurutnya, peluncuran ini akan memberi dampak positif bagi Kabupaten Maros, yang merupakan salah datu destinasi kota wisata.

"Saya sangat senang. Kehadiran ZCoffe tentu akan membantu peningkatan usaha-usaha UMKM, warung-warung kopi di Maros, apalagi Maros ini sebagai destinasi wisata, semoga dengan hadirnya ZCoffe ini bisa mendukung hadirnya kopi-kopi yang berkualitas sembari menikmati keindahan alam kota Maros," tandasnya.